Jumat, 17 September 2010

Belajar Dari Wajah

Menarik sekali jika kita terus menerus belajar tentang fenemona apapun yang terjadi dalam hiruk-pikuk kehidupan ini. Tidak ada salahnya kalau kita buat semacam target. Misalnya : hari ini kita belajar tentang wajah. Wjah? Ya, wajah. Karena masalah wajah bukan hanya masalah bentuknya tapi, tapi yang utama adalah pancaran yang tersemburat dari si pemilik wajah tersebut.

Ketika pagi menyingsing, misalnya, tekadkan dalam diri : "Saya ingin tau wajah yang paling menentramkan hati itu seperti apa? Wajah yang paling menggelisahkan itu seperti bagaimana?"
Karena pastilah hari ini kita akan banyak bertemu dengan wajah orang per-orang. Ya, karena setiap orang pastilah punya wajah.
hehe :)
Wajah ibu, ayah, tetangga, teman, orang di perjalanan, dan lain sebagainya.
Nah, ketika kita berjumpa dengan siapapun, marilah kita belajar ilmu tentang wajah.

Subhanallah, pastilah kita akan bertemu dengan beraneka macam bentuk wajah. Dan tiap wajah ternyata dampaknya berbeda-beda kepada kita. Ada yang menentramkan, ada yang menyejukkan, ada yang menggelikan, ada yang menggelisahkan, dan ada pula yang menakutkan. Lho, kok menakutkan?
Kenapa? Apa yang menakutkan karna bentuk hidungnya? Tentu saja tidak! haha :)
Sebab ada yang hidungnya mungil tapi menentramkan, ada yang sorot matanya tajam menghujam, tapi menyejukkan, ada yang kulitnya hitam tapi penuh wibawa.

Nah, kalau kita berhasil menemukan struktur wajah seseorang yang menentramkan, maka cari taulah kenapa dia sampai memiliki wajah yang menentramkan seperti itu. Tentulah, benar-benar kita akan menaruh hormat. Betapa senyumannya yang tulus, pancaran wajahnya yang nampak ingin sekali ia membahagiakan siapapun yang menatapny. Dan sebaliknya, bagaimana kalau kita menatap wajah lain yang bersifat berlawwanan? (maaf bukan bermaksud meremehkan) ada pula yang wajahnya bengis, struktur katanya ketus, sorot matanya kejam, senyumannya sinis, dan sikapnya pun tidak ramah. Begitulah, wajah-wajah dari saudara-saudara kita yang lain.

Oleh karena itu, marilah kita berlatih diri meneliti wajah, tentu saja bukan maksud untuk meremehkan. Tapi, untuk mengambil tauladan wajah yang baik, menghindari yang tidak baiknya, dan cari kuncinya kenapa sampai seperti itu? Lalu praktekkan dalam perilaku kita sehari-sehari. Selain itu belajarlah untuk mengutamakan orang lain..